Untuk kedua kalinya saya dan keluarga kecil saya berkunjung ke pameran otomotif terbesar di Indonesia yaitu GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) yang berlangsung di ICE BSD Tangerang.
Apabila tahun sebelumnya (GIIAS 2024) saya berangkat
menggunakan kereta cepat Whoosh dan pulangnya menggunakan kereta Cikuray, maka
kali ini kami pulang pergi meggunakan kereta Cikuray dari Stasiun Bandung –
Stasiun Pasar Senen dan sebaliknya.
Hal tersebut kami lakukan karena berdasarkan
pengalaman saya tahun kemarin, ketika berangkat dari Bandung ke ICE BSD
ternyata lebih sederhana (rutenya) dan biayanya juga jauh lebih hemat.
Tahun kemarin, untuk naik kereta, saya hanya membeli dua tiket karena Arisha saat itu masih bayi dan belum butuh tiket sendiri, akan tetapi untuk tahun ini meski usianya belum genap 3 tahun, dia sudah memerlukan kursi untuk duduk sendiri.
Sebenarnya anak usia 3 tahun masih
diperbolehkan ‘naik gratis kereta’ tanpa membayar tiket, akan tetapi kalau melihat
aturannya, maka anak dengan tinggi minimal 90Cm juga sudah diwajibkan membeli
tiket.
Jadi karena kebetulan anak saya tingginya juga
sudah sampai di 89Cm dan anaknya juga sangat aktif ketika naik kereta api, maka
membelikan tiket sendiri adalah hal yang paling tepat untuk saya lakukan.
Seperti biasanya ketika bepergian via kereta
api, perjalanan dari Kost saya (Sukajadi) menuju Stasiun Bandung, kami
menggunakan taksi online. Saya biasanya cek harga taksi online yang memberikan
harga termurah untuk rute tersebut.
Dari Stasiun Bandung, kami lanjutkan
perjalanan menggunakan kereta api Cikuray ke Stasiun Pasar Senen dengan waktu
perjalanan sekitar 3 jam. Dari stasiun Pasar Senen kami kemudian melanjutkan
perjalanan melalui KRL ke Stasiun Tanah Abang (transit).
Dari stasiun tanah Abang, kami kemudian melanjutkan
perjalanan ke Stasiun Cisauk menggunakan KRL. Sesampai di stasiun Cisauk, kami
kemudian melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki ke Terminal Intermoda untuk
naik BSD Link Bus.
Menggunakan Bus gratis yang disediakan oleh
BSD, kami melanjutkan perjalanan ke halte bus Casa de Parco yang lokasinya
sangat dekat dengan apartemen tempat kami menginap yaitu Cassea Tower Casa de
Parco BSD.
Setelah istirahat di apartemen, selanjutnya
setelah bakda ibadah sholat maghrib, kami melanjutkan perjalanan ke GIIAS 2025
menggunakan taksi ‘ramah lingkungan’ yaitu Green SM yang menggunakan armada
mobil listrik Vinfast.
Sesampai di GIIAS, kami masuk ke acara setelah sebelumnya menukar Tiket yang sudah saya beli secara online. Seperti tahun sebelumnya, saya menyewa stroller gratis untuk Arisha yang disediakan oleh panitia.
Untuk tahun ini saya lebih tertarik untuk fokus melihat dari dekat dua mobil listrik ‘terjangkau’ di kelasnya yang dikeluarkan oleh brand dari Tiongkok yaitu GAC AION UT dan BYD ATTO 1 yang memberikan harga kejutan di tahun 2025 ini.Khusus BYD ATTO 1, saya sangat terkesima
dengan mobil listrik tersebut karena melihat dimensinya yang mirip atau bahkan
lebih besar sedikit dibandingkan dengan mobil LCGC (Low Cost Green Car) seperti
Honda Brio, Toyota Agya, dan Daihatsu Ayla.
Bukan hanya itu saja, BYD ATTO 1 menawarkan
harga mobil listrik dengan berbagai fitur canggih, keselamatan, dan kenyamanan
yang membuat mobil tersebut bisa dikatakan menjadi bintang di GIIAS 2025 kali
ini.
Selain itu dengan harga saat ini Rp 195 – 235
Juta, BYD ATTO 1 seolah ‘menormalisasi’ harga mobil listrik di Indonesia yang bisa
dibilang selama ini dibuat ‘mahal’ oleh pabrikan Tiongkok lainnya yang lebih
dahulu masuk di pasar EV Indonesia.
Selesai mengunjungi pameran GIIAS dan
mengembalikan stroller, selanjutnya kami langsung pulang ke apartemen dengan
kembali menggunakan jasa layanan taksi online listrik Green SM.
Satu malam kami istirahat, selanjutnya pada
siang hari kami pulang menuju Terminal Intermoda dengan menggunakan layanan
gratis BSD Link Bus. Perjalanan tersebut juga kami manfaatkan untuk melihat lingkungan
di area yang dilewatinya.
Sesampai di Terminal Intermoda, selanjutnya kami
jalan kaki sekitar 7 menit untuk sampai di Stasiun Cisauk. Dari stasiun Cisauk,
selanjutnya kami menuju stasiun (transit) Tanah Abang. Kemudian perjalanan kami
lanjutkan ke Stasiun Jatinegara.
Dari Stasiun Jatinegara, selanjutnya
perjalanan kami lanjutkan ke stasiun Pasar Senen. Sekitar pukul 17.30 WIB,
perjalanan kami berlanjut dari stasiun pasar Senen menuju stasiun Bandung yang
membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Dari stasiun Bandung, selanjutnya saya pesan
layanan taksi online menuju kost saya di Jalan Cipedes Tengah. Bisa dibilang bahwa
perjalanan GIIAS kali ini rasanya lebih santai dibandingkan perjalan tahun
sebelumnya. Semoga membantu dan bermanfaat.
Tidak ada komentar