Hari ini Arisha (anak saya) sudah berusia 3 tahun dan usia pernikahan saya juga memasuki angka ke 13 tahun. Hal tersebut mudah dihitung karena tanggal & bulan pernikahan dan lahirnya Arisha adalah sama, sedangkan yang membedakan hanya tahunnya saja.
Satu hal yang tidak bisa saya lupakan adalah
proses ketika saya mengandung Arisha. Tidak seperti Ibu-ibu pada umumnya yang
melakukan USG (Ultrasonografi atau Ultrasound Sonography) selama kehamilan
sekitar 3 kali, saya melakukannya hingga 15 kali.
Bisa demikian karena sejak bulan kedua kehamilan saya, hampir setiap dua minggu sekali saya rutin datang ke RSI (Rumah Sakit Islam) Klaten untuk bertemu dokter yang menangani saya yaitu dokter Uki.
Ketika bertemu dengan dokter di RSI, kondisi
janin di rahim saya selalu dicek dan dimonitor perkembangannya oleh dokter. Hampir
setiap bertemu dengan dokter Uki, selalu dilakukan pemeriksaan USG.
Seingat saya selama kehamilan ada 3 dokter
yang melakukan tindakan USG kepada saya yaitu:
- dr. Uki Retno Budihastuti, Sp.OG(K) Fer yang merupakan dokter utama yang menangani saya.
- dr. Agung Sari Wijayanti Sp.OG yang melakukan tindakan USG 4D dan yang menjadi cadangan ketika dokter Uki sedang berhalangan ke RSI.
- dr. Zamzuri Hudaya, M.Kes., Sp.OG yang menangani waktu saya lahirkan Arisha. Kebetulan saat itu dokter Uki dan dokter Agung sedang ada acara di Amerika.
Bukan hanya itu saja, selama proses kehamilan
tersebut, di perut saya juga rutin disuntik dua kali dalam seminggu menggunakan
Lovenox. Jadi apabila dihitung, maka sudah lebih dari 50 kali saya disuntik
Lovenox.
Penggunaan Lovenox selama dua minggu sekali memang
disarankan oleh dokter Uki yang memang dari awal menangani saya. Sebenarnya
penyuntikan Lovenox bisa dilakukan sendiri, akan tetapi saya tidak ‘percaya’
dengan suami saya.
Untuk urusan suntik, saya lebih percaya kepada
tenaga medis dibidangnya. Dalam hal ini atas rekomendasi dokter Uki, dalam
seminggu saya datang dua kali ke Klinik Barokah (Klaten) untuk disuntik oleh
Bidan di klinik tersebut.
Tentu saja ketika saya ke RSI Klaten setiap
dua minggu sekali untuk dipantau dan dicek perkembangannya oleh dokter, maka
suntik Lovenox dilakukan di rumah sakit, bukan di Klink Barokah.
Alhamdulillah, semua proses yang saya
ceritakan di atas merupakan sebuah cerita ‘perjuangan’ manis yang akan selalu
saya ingat dan saya syukuri. Semoga membantu dan bermanfaat bagi sahabat yang
tengah ‘berjuang’ untuk kelahiran bayinya.
Evy Nurvitasari

Tidak ada komentar